Pengertian dan Ruang lingkup
Ilmu Dakwah
Harfiah
/ bahasa: Da’aa-yad’uu (mengajak) - da’watan (ajakan)
Menghadap, meminta, berdo’a (Q.S. Al. Baqarah: 186),
Memanggil dengan suara lantang
(Q.S. Al. Rum: 25),
Mendorong (Q.S. Al Baqarah: 221),
Menyeru, mengajak (Q.S. Yunus: 25)
Dapat dikatakan dakwah apabila :
• Tabligh: menyampaikan berita gembira (Q.S. al-Ahzab: 39)
• Tabsyir: memberi peringatan (Q.S. Al-Zumar: 17)
• Tadzkirah: memberi peringatan (Q.S. Al-A’la: 9)
• Mau’idzah: memberi pengajaran, pndidikan (Q.S. An-Nahl: 125)
Dakwah
itu :
• Penerangan agama :
memberikan pengertian secara pasif
• Penyuluhan agama :
membimbing dan mengarahkan orang yang sudah beragama untuk lebih baik
• Penyiaran agama : mengajak
ke agama baru
• Pendidikan agama :
mengajarkan secara bertahap sesuai perkembangan fisik maupun psikis
• Indoktrinasi : memaksakan pesan
Propaganda agama :
misionaris
• Tahun 1622 M
• Masa Paus Gregorius XV
• Berdasar Matius pasal 28 ayat 19, “Sebab itu pergilah
kamu, djadikanlah sekalian bangsa itu muridku”.
• Berdiri perhimpunan bernama “Sacra Congregatio de
Propaganda Fide” (Himpunan Suci untuk Penyiaran Agama)
Teori Dorothy Mulgrave: 7
Macam Propaganda
1. Name Calling Device (memberikan nama perlambangan
buruk kepada pihak jang diserang)
2. Gelittering Generalities Device (menjebutkan kata-kata
perlambangan indah jang digemari orang kepada sesuatu jangn disenangi)
3. Transfer Device (memindahkan atau mempertalikan
sesuatu perkara jang digemarinja dengan sesuatu jang disukai orang banjak
4. Testimonial Device (memakai utjapan orang jang
terkemuka didalam mengeluarkan pendapatnya, agar pendapatnya itu langsung
diterima orang tanpa mengudji kebenaranja)
5. Painfolks device (bergerak sebagai rakjat banjak, atau
bersembojan dengan sembojan rakjat, agar dianggap dari mereka atau pembela
mereka)
6. Card stacking device (memutarbalikkan persoalan, agar
dianggap jang bersalah berada di pihak yang lain)
7. Band wagon device (mempergunakkan alat-alat penarik
seperti alat-alat musik, slogan-slogan, dan sebagainja.
Metodologi Ilmu Dakwah
Metode kajian
•
Kajian
Teks: untuk mengkaji dakwah yang sebaiknya atau semestinya terjadi menurut
Al-Qur’an, Al-Hadits, maupun pendapat ulama
•
Kajian
lapangan: untuk mengkaji dakwah yang telah terjadi, sejak masa Nabi Muhammad
hingga yang baru saja terjadi saat ini, sebagai bahan kajian dan evaluasi.
•
Baik
kajian teks maupun kajian lapangan mengikuti kaidah-kaidah metodologi ilmu-ilmu
lain, sehingga menghasilkan teori-teori untuk dijadikan pelajaran untuk
berdakwah pada masa yang akan datang
Hasil Kajian
•
Untuk
pengembangan ilmu-ilmu keislaman
•
Untuk
menjadi bahan belajar bagi para da’i
•
Untuk
perbaikan dakwah masa mendatang
Kebutuhan
Manusia terhadap Dakwah
1. Manusia dalam Islam
لقد
خلقنا الإنسان في أحسن تقويم
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya. At Tin: 4
ولقد
كرمنا بني آدم وحملناهم في البر والبحر ورزقناهم من الطيبات وفضلناهم على كثير ممن
خلقنا تفضيلا
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Al Isra’: 70
2. Manusia
sbg Khalifah
وإذ قال ربك للملائكة إني جاعل في الأرض خليفة قالوا أتجعل
فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ونحن نسبح بحمدك ونقدس لك قال إني أعلم ما لا تعلمون
(Al-Baqarah: 30)
» Memberdayakan
alam semesta
» Makhluk
fisik-biologis
» Bersumber
rasionalitas akal fikiran
» Obyektif
» Bisa
berjalan tanpa Tuhan
Dalil2 yg mendukung:
وهو الذي جعلكم خلائف الأرض ورفع بعضكم
فوق بعض درجات ليبلوكم في ما آتاكم إن ربك سريع العقاب وإنه لغفور رحيم
Dan
Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang
apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya,
dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al An’am : 165)
وإلى ثمود أخاهم صالحا قال يا قوم اعبدوا
الله ما لكم من إله غيره هو أنشأكم من الأرض واستعمركم فيها فاستغفروه ثم توبوا إليه
إن ربي قريب مجيب
Dan
kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).“ (Hud: 61)
3. Manusia
sbg Hamba
وما
خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
(Adz-Dzariyat: 56)
» Taat pada Tuhan melalui beribadah
» Makhluk Rohaniah
» Berpangkal pada perasaan Hati
» Subyektif
» Selalu tergantung pada Tuhan
Dalil2 yg mendukung:
·
Setiap manusia lahir ke dunia dalam
keadaan fitrah. Maka ayahnya (lingkungan) lah yang menjadikannya Yahudi,
nasrani, atau majusi.
·
وإذ أخذ ربك من بني آدم من ظهورهم ذريتهم وأشهدهم
على أنفسهم ألست بربكم قالوا بلى شهدنا أن تقولوا يوم القيامة إنا كنا عن هذا غافلين
Dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", (Al-A’raf: 172)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar